Retno
Dewanti Purba
Reviu
Oleh: Aswendo Dwitantyanov
Perkembangan
teknologi yang semakin pesat selama beberapa dekade membuat perubahan besar
pada cara orang untuk berinteraksi dengan orang lain. Perubahan ini merujuk
pada kedinamisan, kecepatan, dan konstan berkaitan dengan gaya hidup,
kebiasaan, kebutuhan, waktu, dan medianya. Jika dulu orang menganggap radio
sebagai teman disaat sepi, penghibur, dan didengarkan dalam situasi-situasi
personal yaitu di kamar tidur, mobil, yang ditandai dengan waktu yang lama
untuk mendengarkannya, hingga memasuki era pertelevisian.
Era
pertelevisian ditandai dengansajian penyiaran langsung dan breaking news yang tanpa
proses penyuntingan, semua sajian informasi di dalamnya dapat dilihat oleh
pemirsa, sehingga pemirsa dengan leluasa memberikan interpretasi terhadap
tayangan tersebut dengan bantuan narasumber dan pembawa acara program tersebut
tentunya. Penayangan yang intensif ini memberikan isyarat bahwa media memiliki
pengaruh yang besar terhadap audience
nya. Kasus Prita dengan salah satu rumah sakit dan berbagai kasus yang pernah
disorot oleh media televisi turut mengambil peran awereness, pengetahuan, opini, sikap, perilaku, belief, values, cara berpikir, cara menghabiskan waktu, dan gaya hidup audience. Selain itu, kehadiran media
yang semakin lama berkembang membuat helping
behavior menjadi hal yang lumrah, contoh dalam kasus Prita yaitu koin untuk
Prita yang mampu membiayai proses hukum Prita.
Lebihnya,
kehadiran internet yang berkembang pesat akhir-akhir ini membuat jarak antara
batasan personal dan publik menjadi sangat kecil. Saat ini orang dengan mudah
menyajikan informasi yang sifatnya sangat pribadi dalam media internet misalnya
facebook. Kehadiran jejaring sosial seperti ini juga sepertinya mempengaruhi
gaya hidup individu bahwa keanoniman media internet dan segi keamanan secara
fisik membuat dunia maya menjadi sorotan yang baik untuk melakukan self-disclosure. Bahkan, ditegaskan
bahwa mengubah identitas di internet dianggap bukan sebagai kebohongan.
Kemajuan
teknologi terkhusus di media mulai dari jaman radio hingga internet ini
mengisyaratkan bahwa media memiliki pengaruh terhadap individu dalam
kesehariannya. Tidak terlepas dari itu, psikologi juga telah dikolaborasikan
dalam media, dimana kehadiran psikolog di radio sebagai sajian acara mulai
terlihat. Melihat lebih jauh, perkembangan teknlologi media dan komunikasi mempengaruhi perubahan kultur secara
signifikan. Kehadiran internet membuat ruang sosial menjadi tidak berbatas yang
dulunya terhambat secara geografis. Penulis juga mengutarakan beberapa
penelitian bahwa gaya kepribadian seseorang di dunia maya bisa berbeda dengan
di dunia nyata. Selanjutnya,
kampanye untuk berhati-hati terhadap efek televisi dan internet menjadi sorotan
saat ini. Berkembangnya media membuat media-media konvensional menjadi
terpuruk, misalnya radio.
Kebanyakan
dari kita mengabaikan efek positif dari kemajuan media komunikasi ini, tetapi
mengingat efek negatifnya saja. Padahal, banyak potensi positif yang belum
dikembangkan secara maksimal dari media tersebut yang dapat bermanfaat,
misalnya kita sebagai psikolog memanfaatkannya untuk promosi dan program kuratif
kesehatan mental masyarakat. Perkembangan media yang
pesat sebenarnya dapat dikaitkan dengan
perkembangan psikologi.
Banyak praktisi
yang berlatar belakang psikologi telah berkembang dengan area yang tidak
terbatas pada riset, perencanaan berbasis media, tetapi juga pelayanan,
departemen kreatif, produksi, dan pengembangan program. Psikolog sebenarnya
dapat berperan mengadvokasi media guna menekan efek negatif dari media yang
terus berkembang tanpa bisa dikendalikan ini. Kiprah psikologi sudah sebaiknya
berkembang sejalan dengan perkembangan media komunikasi tidak hanya di media
konvensional saja.
Penulis
mengatakan bahwa psikologi belum berperan secara optimal memperkenalkan
profesinya, menyumbangkan ilmu dan keahlian psikologi. Sudah saatnya, psikologi
menggunakan media dan teknik-teknik media tentunya sejalan dengan kode etik
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Berkembangnya permintaan
terhadap jasa layanan psikologi menuntut sederetan kualitas seperti sikap
bijaksana, jujur, teliti, hati-hati, lebih mendasarkan pada kepentingan umum,
dan mencerminkan keilmuan.
Penggunaan
berbagai teori, pendekatan, metode, teknik berbasis psikologi dapat berpengaruh
terhadap kebijakan yang dibuat. Psikologi ditantang untuk lebih berperan
signifikan dalam perkembangan media. Menilik hal tersebut, lambat sekali
perkembangan munculnya narasumber psikologi baru, karena dari psikologi
sendiripun cenderung mengkritik tumbuhnya narasumber ini.
Media dianggap
sebagai saluran perubahan dalam masyarakat. Secara psikologis, media dapat
digunakan untuk meningkatkan awareness
masyarakat hanya saja kita belum berani terlibat aktif di dalamnya. Peran
psikologi dalam konsultan media belum begitu terjamah, perlu ada upaya
konstruktif dan interaktif untuk aktif di dalam media. Kita sebagai individu
yang mendalami psikologi sudah selayaknya menaruh perhatian terhadap psikologi
media atau berkaitan dengan penggunaan media dalam keprofesionalitasan
psikologi.
Perkembangan
media komunikasi dari tahun ke tahun membuat kita sadar bahwa psikologi
harusnya mengikuti perkembangan arus media tersebut dan mengambil peran di
dalamnya. Jika psikologi melakukan pembatasan diri terhadap media, maka ilmu
psikologi sendiri akan tidak mudah dikenali oleh masyarakat, profesi psikologi
akan menajdi sesuatu yang jauh dari masyarakat. Padahal, ilmu psikologi adalah
ilmu yang paling dekat dengan masyarakat karena berhubungan dengan manusia
secara individual maupun kelompok. Peran psikologi sosial akan terasa di sini. Pengaplikasian
teknik, metode, pendekatan, dan teori serta praktek melalui media menjadi
inisiatif yang memungkinkan dan alternatif yang baik agar ilmu psikologi lebih
dekat dengan masyarakat.
Penulis
meninjau sudah seberapa jauhkan peran psikologi, teruama psikolog klinis dalam
rangka menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informatika dan
komunikasi dalam hal ini internet untuk kepentingan profesi? Nampaknya, hal ini
sudah selayaknya menjadi bahan pikiran psikologi untuk andil dalam dunia maya.
Peran dan keikutsertaan psikologi ini setidaknya dapat mengubah stigma
masyarakat tentang efek negatif media ini dan menyadarkan kepada masyarakat
terhadap manfaatnya jika mau dioptimalkan dengan baik.
Upaya harus
dimulai dari kita sendiri sebagai individu yang berkecimpung dalam bidang
psikologi. Kita bisa menyumbangkan keahlian dan pengetahuan kita di berbagai
elemen masyarakat. Himpunan profesi psikologi (Himpsi) juga sebaiknya mulai
memikirkan arah psikologi ke media dengan lebih arif dan bijaksana. Dalam arti,
penekanan dan upaya mengarahkan psikologi ke media sudah harus dimunculkan. Kiprah
ilmu psikologi pada akhirnya dapat mempengaruhi kebijakan dalam media dan
kualitas informasi media dapat diminimalisir efek negatifnya. Selain itu,
masyarakat dapat mengenal lebih jauh tentang keilmuan psikologi itu sendiri.
làm bằng đại học
BalasHapuslàm bằng đại học uy tín
làm bằng đại học giá rẻ
làm bằng đại học tại tphcm
làm bằng đại học tại hà nội
làm bằng đại học không cần đặt cọc