Seminar Psikologi Transpersonal

Seminar Psikologi Transpersonal.

Asesmen Pegawai

Asesmen Pegawai.

Proses Rekrutmen Karyawan

Proses Rekrutmen Karyawan.

Pelatihan Pembelajaran Bahasa Inggris Menggunakan Flash Card

Pelatihan Pembelajaran Bahasa Inggris Menggunakan Flash Card.

Pelatihan Psikologi Transpersonal Dalam Menjawab Realita Kehidupan

Pelatihan Psikologi Transpersonal Dalam Menjawab Realita Kehidupan.

Senin, 28 Oktober 2013

10 Kata “Jangan” Agar Cepat dapat Pacar

Opusss.. jangan lupa  dan  dulu sebelum komeng hehehehe
semoga bermanfaat, mari sisimak:

Hei.. kawan, saya ada 10 kata “Jangan” bagi kalian yang saat ini masih jomblo, janda apalagi duda, agar segera dapat lepas dari tittle jomblonya lho, nah ini dia :

#1.Jangan menunggu punya Pacar dulu baru tersenyum kawan, tapi tersenyumlah maka bahagiamu akan menarik cewek atau cowok mendekat untuk jadi pacarmu lho.

#2.Jangan menunggu punya Pacar dulu baru sedekah kawan, tapi coba deh bersedekah dengan niat yang ikhlas , agar keinginanmu untuk punya cewek atau cowok cepat terkabul lho.

#3.Jangan menunggu termotivasi baru bergerak mencari pasangan kawan, tapi bergerak dan bergerilyalah untuk mendapatkan pacar kawan, maka kamu pasti akan termotivasi dan senantiasa semangat untuk dapat cewek atau cowok bakal calon pacarmu lho.

#4.Jangan tunggu dirimu dipedulikan orang lain, baru kamu peduli kawan, tapi pedulilah pada orang lain lebih dulu, maka cewek atau cowok yang engkau pedulikan akhirnya bisa jadi pacarmu lho.

#5.Jangan menunggu orang lain memahamimu kawan, baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu kawan, maka cewek atau cowok gebetan yang engkau pahami ujung-ujungnya mau jadi pacarmu lho.

#6.Jangan tunggu terinspirasi dulu baru menulis puisi hatimu kawan, tapi buatlah puisi hatimu itu maka dijamin inspirasi akan hadir tuk’ luluhkan hatinya jadi pacarmu lho.

#7.Jangan menunggu musim pacaran tiba baru dirimu berusaha untuk mendapatkan pasangan kawan, tapi ciptakan musim pacaran sendiri kawan, maka cewek atau cowok dijamin akan menghampirimu bagai magnet lho.

#8.Jangan menunggu dicintai, baru dirimu mencintai kawan, tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai cewek atau cowok gebetanmu lho.

#9.Jangan menunggu ada pasangan baru merasa hidupmu tenang kawan, tapi hiduplah dengan tenang dan percayalah setelah itu bukan sekedar pacar yang kau dapat mungkin banyak lagi rezeki lainnya lho.

#10.Jangan menunggu lama membagikan postingan ini kawan, agar engkau dan kawan yang lain dapat segera mendapat pasangan dalam waktu yang tidak beberapa lama …. Lebay.

PERUBAHAN HORMON TERHADAP STRESS


PERUBAHAN HORMON TERHADAP STRESS
Akmarawita Kadir
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
                ABSTRAK
                Berbagai rangsangan baik secara fisik, kimiawi, psikologis, maupun psikososial yang merupakan ancaman gangguan pada sistem homeostasis tubuh dapat memicu response stres. Berbagai stressor dapat menimbulkan berbagai respon spesifik yang khas untuk stressor tersebut, namun selain respon spesifik, semua stressor juga menimbulkan respon umum yang berefek sama apa pun jenis stressor nya.

HORMONES CHANGES TO STRESS
Akmarawita Kadir
Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRACT
Various stimuli both physical, chemical, psychological, or psychosocial disorders pose a threat to the homeostasis of the body system can trigger the stress response. Various stressors can cause a variety of specific responses to specific stressor, but in addition to specific responses, all stressors also cause a general response to the same effect whatever its type of stressor.

I.                   STRESOR                                                                      

            Dr. Hans selye adalah orang pertama yang mengenali kesamaan respon terhadap berbagai rangsangan yang mengganggu, yang ia sebut sebagai syndrome adaptasi umum (general adaptation syndrome / general stress syndrome). Jika tubuh bertemu dengan stressor, tubuh akan mengaktifkan respon saraf dan hormon untuk melaksanakan tindakan-tindakan pertahanan untuk mengatasi keadaan darurat. (Sherwood. 1996, Hole 1981)
            Faktor-faktor yang menyebabkan stres berasal dari rangsangan fisik, psikologis, atau dapat keduanya. Stres fisik disebabkan oleh exposure stressor yang berbahaya bagi jaringan tubuh misalnya terpapar pada keadaan dingin atau panas, penurunan konsentrasi oksigen, infeksi, luka / injuries,  latihan fisik yang berat dan lama, dll. Sedangkan pada stres psikologis misalnya pada perubahan kehidupan, hubungan sosial, perasaan marah, takut, depresi dll. (Hole. 1981)
           
II.        PERUBAHAN HORMON
            Respon umum / general adaptation syndrome dikendalikan oleh hipotalamus, hipotalamus menerima masukan mengenai stresor fisik dan psikologis dari hampir semua daerah di otak dan dari banyak reseptor di seluruh tubuh. Sebagai respon hipotalamus secara langsung mengaktifkan sistem saraf simpatis. Mengeluarkan  CRH untuk merangsang sekresi ACTH dan kortisol, dan memicu pengeluaran Vasopresin. Stimulasi simpatis pada gilirannya menyebabkan sekresi epinephrine, dimana keduanya memiliki efek sekresi terhadap insulin dan glucagon oleh pancreas. Selain itu vasokonstriksi arteriole di ginjal oleh katekolamin secara tidak langsung memicu sekresi rennin dengan menurunkan aliran darah (konsumsi oksigen menurun)  ke ginjal. Renin kemudian mengaktifkan mekanisme rennin-angiotensin-aldosteron. Dengan cara ini, selama stres, hipotalamus mengintegrasikan berbagai respon baik dari sistem saraf simpatis maupun sistem endokrin. (Gambar 1) (Hole. 1981, Sherwood. 1996)


Reaksi normal pada seseorang yang sehat pada keadaan darurat, yang mengancam jiwanya, akan merangsang pengeluaran hormon adrenalin, yang menyebabkan meningkatnya denyut nadi, pernapasan, memperbaiki tonus otot dan rangsangan kesadaran yang kesemuanya akan meningkatkan kewaspadaan dan siap akan kecemasan dan antisipasi yang akan di hadapi, untuk kembali pada keadaan yang normal setelah suatu krisis yang dihadapinya. Walaupun kondisi ini akan dilanjutkan dengan keadaan stress yang siap akan terjadinya suatu kerusakan pada tubuh. Selanjutnya apabila suatu krisis terjadi dengan suatu kasus sangat ekstrem maka dapat menimbulkan suatu kepanikan yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau cidera. (Reilly, 1985)
            Stress adalah suatu  psycho physiological
phenomenon, ini adalah kombinasi antara maksud pikiran dan gerak tubuh. Olahraga sangat dekat dengan terjadinya stress. Secara fisiologis, tubuh dapat menunjukkan 3 tahap (fase) ketika menghadapi stress yaitu alarm stage, resistance stage, dan exhaustion stage. Reaksi ini  oleh Dr. Hans Selye disebut sebagai GAS Theory (General Adaptation Syndrome).
Pada alarm stage, terjadi peningkatan sekresi pada glandula adrenalis, mempersiapkan tubuh melaksanakan respon fight or fight. Seluruh efek tersebut menyebabkan orang tersebut dapat melaksanakan aktivitas fisik yang jauh lebih besar daripada bila tidak ada efek di atas.        
Pada resistance stage, terjadi setelah alarm stage. Selama fase ini tubuh memperbaiki dirinya sendiri akibat sekresi adrenokortikal yang menurun.
            Pada exhaustion stage sudah mempengaruhi sistem organ, atau salah satu organ menjadi tidak berfungsi yang menyebabkan terjadinya stress yang kronis. Stress kronis ini dapat mengganggu fungsi otak, saraf otonom, sistem endokrin, dan sistem immune yang kita sebut sebagai penyakit psikosomatis. (Arnheim, 1984; Sherwood. 1995, Guyton. 2000).

CATEKOLAMIN
            Respon saraf utama terhadap rangsangan stres adalah pengkatifan menyeluruh sistem saraf simpatis. Hipotalamus akan menolong untuk mempersiapkan tubuh untuk fight to fight akibat rangsangan stres. Hal ini menyebabkan : (Guyton. 2000, Hole. 1981)
1.      peningkatan tekanan arteri
2.      Peningkatan aliran darah untuk mengaktifkan otot-otot, bersamaan dengan penurunan aliran darah ke organ-organ yang tidak diperlukan untuk aktivitas motorik yang cepat.
3.      peningkatan kecepatan metabolisme sel di seluruh tubuh.
4.      peningkatan konsentrasi glukosa darah.
5.      peningkatan proses glikolisis di hati dan otot
6.      peningkatan kekuatan otot
7.      peningkatan aktivitas mental
8.      peningkatan kecepatan koagulasi darah.

Seluruh efek tersebut menyebabkan orang tersebut dapat melaksanakan aktivitas fisik yang jauh lebih besar daripada bila tidak ada efek di atas. (Sherwood. 1995, Guyton. 2000)
            Perangsangan saraf simpatis yang menuju medulla adrenalis menyebabkan pelepasan sejumlah besar epinephrine dan norepinephrine ke dalam darah sirkulasi, dan kedua hormon ini kemudian dibawa dalam darah ke semua jaringan tubuh. Secara simultan, sistem simpatis memanggil kekuatan-kekuatan hormonal dalam bentuk pengeluaran besar-besaran epinephrine dari medulla adrenal. Epinephrine memperkuat respon simpatis dan mencapai tempat-tempat yang tidak dicapai oleh sistem simpatis untuk melaksanakan  fungsi tambahan, misalnya memobilisasi simpanan karbohidrat dan lemak. (Guyton. 2000, Sherwood. 1996)

             KORTISOL
            Selain epinephrine, sejumlah hormon terlibat dalam General Stress Syndrome ( Tabel 1). Respon hormon yang predominan adalah pengkatifan sistem CRH-ACTH-KORTISOL. Peran kortisol dalam membantu tubuh mengatasi stress, diperkirakan berkaitan dengan efek metabolik nya. Kortisol mempunyai efek metabolik yaitu meningkatkan konsentrasi glukosa darah dengan menggunakan simpanan protein dan lemak. Suatu anggapan yang logis adalah bahwa peningkatan simpanan glukosa, asam amino, dan asam lemak tersedia untuk digunakan bila diperlukan, misalnya dalam keadaan stress. (Guyton. 2000, Sherwood 1996).


TABEL 1
HORMON
PERUBAHAN
TUJUAN
Epinephrine
Meningkat
Memperkuat sistem saraf simpatis untuk mempersiapkan tubuh “fight to fight”

Memobilisasi simpanan karbohidrat dan lemak; meningkatkan kadar glukosa dan asam lemak darah

CRH-ACTH-KORTISOL
Meningkat
Memobilisasi simpanan energi untuk digunakan jika diperlukan, meningkatkan glukosa, asam amino, dan asam lemak darah.

ACTH mempermudah proses belajar dan perilaku
Glukagon &
Insulin
Meningkat
Menurun
Bekerja bersama untuk meningkatkan glukosa darah
Aldosteron
Meningkat
Menahan Na + H2O untuk meningkatkan volume plasma, membantu mempertahankan tekanan darah, jika terjadi pengeluaran akut plasma.
ADH
Meningkat
Vasopresin dan Angiotensin II menyebabkan vasokonstriksi arteriol untuk meningkatkan tekanan darah

Vasopresin membantu proses belajar
Oksitosin
Meningkat
Stress Induced Tachycardia à menghambat respon takikardia pada stress akut. 
Growth Hormon

Meningkat

Perubahan hormon utama selama respon stres (Sherwood. 1995, Braga. 2000, Higa. 2002)
           


ACTH mungkin berperan dalam mengatasi stres, karena ACTH adalah salah satu dari peptide yang mempermudah proses belajar dan perilaku, masuk akal jika peningkatan ACTH selama stres psikososial membantu tubuh agar lebih siap menghadapi stresor serupa di masa mendatang dengan perilaku yang sesuai. (Sherwood. 1995)
            Kortisol juga berperan dalam kronik stress, di katakan bahwa akut stress berbeda dengan kronik stress,  fight to fight merupakan respon dari akut stres sedangkan peningkatan adrenal kortisol merupakan respon dari kronik stress, jadi adanya peningkatan kadar kortisol merupakan indikator yang baik bagi seseorang yang mengalami kronik stres atau stres yang berulang-ulang. Akibat kronik stress menyebabkan penekanan sistem immune tubuh sebagai akibat efek dari kortisol. (Gambar.3) (Silverthorne. 2001).
            GLUKAGON – INSULIN
            Respon-respon hormonal lain di luar kortisol juga berperan dalam keseluruhan respon metabolik terhadap stres. Sistem saraf simpatis dan epinephrine yang dikeluarkan menyebabkan hambatan pada insulin dan merangsang Glukagon. Perubahan-perubahan hormonal ini bekerja sama untuk meningkatkan kadar glukosa dan asam lemak darah. Epinephrine dan Glukagon, yang kadarnya meningkat selama stres, meningkatkan glycogenolysis dan (bersama kortisol) glukoneogenesis di hati. (gambar 2). Namun insulin yang sekresi nya tertekan selama stres mempunyai efek yang berlawanan terhadap glycogenolysis di hati. Stimulus utama untuk sekresi insulin adalah peningkatan glukosa darah, sebaliknya efek utama insulin adalah menurunkan kadar glukosa darah. Apabila  insulin tidak dengan sengaja dihambat selama respon stres, hiperglikemia yang ditimbulkan oleh stres akan merangsang sekresi insulin untuk menurunkan kadar glukosa. Akibatnya peningkatan kadar glukosa darah tidak dapat dipertahankan. Respon-respon hormonal yang berkaitan dengan stres juga mendorong pengeluaran asam-asam lemak dari simpanan lemak, karena epinephrine glucagon dan kortisol meningkatkan lipolisis, sedangkan insulin menghambat nya.(Sherwood. 1996)
             ALDOSTERON, VASOPRESIN (ADH), &  OKSITOSIN
            Selama stres selain terjadi perubahan-perubahan hormon yang memobilisasi simpanan energi, hormon-hormon lain secara bersamaan juga diaktifkan untuk mempertahankan volume dan tekanan darah selama keadaan darurat. Sistem simpatis dan epinephrine berperan penting dengan langsung bekerja pada jantung dan pembuluh darah untuk meningkatkan fungsi sirkulasi. Selain itu sistem rennin-angiotensin- aldosteron juga diaktifkan sebagai akibat dari penurunan aliran darah ke ginjal yang dipicu oleh sistem simpatis. Sekresi aldosteron juga disebabkan oleh rangsangan dari angiotensin II dan peningkatan K+ plasma, dan rangsangan dari ACTH walaupun lemah. (Gambar.4 dan 5) (Sherwood.1996, Baron, 2003)
Sekresi Vasopresin juga meningkat selama keadaan stres. Secara keseluruhan hormon-hormon ini meningkatkan volume plasma dengan efek retensi Na dan H2O. Diperkirakan peningkatan volume plasma ini merupakan tindakan pencegahan untuk membantu mempertahankan tekanan darah sekiranya terjadi pengeluaran akut cairan plasma melalui perdarahan atau keringat berlebihan selama masa darurat tersebut. Vasopresin dan angiotensin juga memiliki efek vasopressor langsung yang akan bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah apabila terjadi pengeluaran akut darah. Vasopresin juga diperkirakan mempermudah proses belajar, yang berdampak pada adaptasi terhadap stres di masa mendatang.(Gambar 5) (Sherwood. 1996) 
Oksitosin dikatakan mempunyai efek Stress Induced Tachycardia, melalui n. vagus menyebabkan bradikardia, yaitu menghambat respon tachycardia  akibat stress physic (exercise). Sehingga Vasopresin dan Oksitosin diduga bertugas mengontrol denyut nadi pada saat stres physic. (Braga. 2000, Higa. 2002)

 
GROWTH HORMONE (GH)
            GH adalah hormon yang di sekresi oleh hipofisis anterior, GH ini mempunyai efek merangsang pertumbuhan seluruh jaringan tubuh, dan mempunyai efek metabolik yaitu meningkatkan hampir semua ambilan asam amino dan sintesis protein oleh sel, menggunakan lemak dari tempat penyimpanannya dan menghemat karbohidrat. (Guyton. 2000) 
Dikatakan bahwa kadar GH akan meningkat pada keadaan stres, latihan fisik, tidur. (Gambar. 6 dan 7)

 
III.       PERUBAHAN HORMON OLEH STRES PSIKOLGIS KRONIS YANG DAPAT MERUGIKAN
Akselerasi aktivitas kardiovaskuler dan pernapasan, retensi garam dan H2O, serta mobilisasi bahan bakar metabolik dan bahan-bahan pembangun dapat bermanfaat sebagai respon terhadap stres fisik, misalnya kompetisi olahraga atletik. Ternyata  sebagian besar stresor dalam kehidupan kita sehari-hari adalah stres psikologis, meskipun stresor tersebut memicu respon yang sama. Apabila tidak diperlukan energi tambahan, tidak ada kerusakan jaringan, dan tidak ada pengeluaran darah, penguraian cadangan energi tubuh dan retensi cairan merupakan tindakan yang sia-sia, mungkin merugikan bagi individu yang mengalami stres. Akibat respon stres yang tidak digunakan mungkinkah hipertensi disebabkan oleh vasokonstriksi simpatis yang berlebihan? Mungkinkah peningkatan kortisol yang ringan namun kronik, seperti stres psikologis yang berkepanjangan, menimbulkan hal yang sama. Ini harus dilakukan penelitian lebih lanjut. (Sherwood. 1996)

IV.       RANGKUMAN

1.      Berbagai stressor dapat menimbulkan berbagai respon spesifik yang khas untuk stressor tersebut, namun selain respon spesifik, semua stressor juga menimbulkan respon umum yang berefek sama apa pun jenis stressor nya.

2.      Respon umum / general adaptation syndrome dikendalikan oleh hipotalamus.

3.      Perubahan-perubahan hormon yang terjadi dalam keadaan stres adalah :
          a. Peningkatan epinephrine
          b.  Peningkatan ACTH dan Kortisol
          c. Peningkatan glucagon dan penurunan insulin
          d.   eningkatan aldosteron
          e. Peningkatan ADA/Vasopresin
          f. Peningkatan kadar Oksitosin
         g. Peningkatan kadar Growth Hormon
 4. Ternyata  sebagian besar stresor dalam kehidupan kita sehari-hari adalah stres psikologis, meskipun stresor tersebut memicu respon yang sama.
 5. Jika tubuh bertemu dengan stressor, tubuh akan mengaktifkan respon saraf dan hormon untuk melaksanakan tindakan-tindakan pertahanan untuk mengatasi keadaan darurat,

V.                 DAFTAR PUSTAKA

Arnheim D.D, 1984. Modern principles of athletic training. 7th ed. USA : Mosby college publishing, p. 139, 178, 179
Baron W.F., Boulpep E.L. 2003. Medical Physiology. Philadelphia. Sounders.

Braga DC, Mori E, Higa KT.2000. Central Oxytocin modulates exercise-induced Tachycardia. AJP – Regulatory, Integrative and Comparative Physiology, Vol.278, Issue 6. June 2000.

Greenspan F.S., Baxter J.D. 1994. Basic and Clinical Endocrinology, 4th. Ed.  San Francisco.  Prentice Hall

Guyton A.C. 2000. Text Book of Medical Physiology, 10th. Ed. USA. W.B. Saunders Co.

Higa K, Mori E, Viana FF.2002. Baroreflex Control of Heart rate by oxytocin in the Solitary-vagal complex. AJP – Regulatory, Integrative and Comparative Physiology, Vol.278, Issue 2. February 2002

Hole J.W. 1981. Human Anatomy and Physiology, 2th. Ed. Dubuque-Lowa. WCB.

Reilly, 1985. Sports fitness and sports injuries. London : Faber and faber limited, p.25-26, 46.
Sherwood L. 1996. Human Physiology : from Cells to Systems ,2th. Ed. Virginia. Thomson Publishing, Inc.

Spence A.P., Mason E.B. 1983. Human Anatomy and Physiology, 2th. Ed. California. The Benjamin / Cummings Publishing Company, Inc.

Silverthorne. 2001. Human Physiology an Inntegrated Approach, 2th. Ed. San Francisco. Pearson Education, Inc.




Tips Trik Irit Hemat Pulsa SMS, Internet, dan Telpon dengan Kartu Three

Tarif Perdana Three yang diaktifkan mulai bulan Oktober 2012 mengikuti
tarif NEWJANET / Tarif Flat yang cukup mahal bila kita ingin menelpon
sesama Three. Yakni 75/menit +PPN atau 83/menit termasuk PPN. (Saat ini
ditulis, Saya belum berlangganan Always On.)

Sehubungan saya dulu adalah pengguna Three yang menggunakan tarif 555,
yang notabene setiap hari dapat 500 menit gratis telpon sesama Three,
maka saya rasakan tarif itu mahal untuk nomor baru Three saya yang
langsung mengikuti tarif flat saat pertama kali diaktifkan.

Apa akalnya? Trik tetap dapat tarif murah Tri untuk nelpon sesama Tri
adalah :

Perdana NEW JANET saya saya registrasikan paket telpon sesama Tri yang
murah dan terjangkau kantong saya. Yakni registrasi paket telpon sesama
Three.
Saya pakai yang :

MAU<spasi>PUASBULAN60
kirim ke 123

Balasan SMS yang saya terima adalah:

    /Selamat anda sudah dapat menikmati nelpon gratis 60 menit per hari
    ke semua Tri, berlaku hingga 30 hari. Untuk berhenti kirim
    STOP<spasi>PUASBULAN60 . Info  :200/


Murahnya dimana?
Ini perhitungannya:
Tarif PUASBULAN60 adalah : Rp. 13200/bulan (sudah termasuk PPN ) dapat
bebas telpon sesama Three sepanjang satu jam per harinya.

13200:(60x30) = 7,3

Jadi per menitnya sama dengan kena biaya Rp. 7,3,- untuk telpon sesama
Three.
Lebih murah daripada tarif flat baru yang besarnya Rp. 83/menit. Hemat
91% !!
Memang ada tarif telpon sesama Three yang lebih murah lagi seperti skema
di bawah ini, namun biaya Rp 13200,- per bulan lah yang masih terjangkau
kantong saya. Kalau dihitung-hitung ya Rp. 440,- per hari
*_seakan-akan_* kita dipotong otomatis oleh Three.


Bila dibandingkan dengan Tarif Always On + Nelpon Sesama Tri ++ , jelas
masih murah paket PUAS PUAS ini. Nelpon ++ tarif termurahnya adalah Rp.
30/menit ke sesama Three (Rp 30.000/1000menit) .

Jika pola penggunaan telpon ke sesama Three anda rata-rata sehari kurang
dari 15 menit, saya sarankan anda menggunakan paket Nelpon Sesama Tri
++, karena kuota anda hanya akan dipotong sebesar jumlah menit yang anda
gunakan setiap harinya (Rp. 450,- untuk 15 menit nelpon ke sesama Tri).
Sedangkan bila anda rela dipotong Rp.440,- per harinya karena
menggunakan atau tidak menggunakan telpon ke sesama Three selama
maksimal 60 menit per harinya ... maka pilihlah paket nelpon sesama
Three yang PUASBULAN60.

Untuk berhenti berlangganan paket sms PUASBULAN60, kirim sms ke 123
berisi : STOP PUASBULAN60


*_Tarif Murah Buat yang suka telpon ke sesama TRI_*

kirim SMS ke 123 dan ketik:

MAU PUASBULAN
(66rb/bulan, bebas tlp 24jam)

MAU PUASBULAN500
(33rb/bln, bebas tlp 500menit/hari)

MAU PUASBULAN60
(13200/bln, bebas tlp 60menit/hari)

masa berlaku selama 30hari.
Otomatis diperpanjang / dipotong dari pulsa reguler Three anda !!!

Senin, 17 Juni 2013

Prozgui: Download Supercepat di Ubuntu/ Debian Linux

Bagi pengguna ubuntu yang hobi mendownload pasti sudah mengenal prozilla, aplikasi ini berjalan di terminal/console. namun berbeda halnya dengan ProzGui. sesuai dengan namanya yang berakhiran Gui berarti aplikasi ini berjalan bukan pada terminal sehingga membuat kita lebih mudah untuk menggunakannya namun kecepatannya setara dengan Prozilla..

Prozgui hadir dengan dukungan HTTP dan protokol FTP, resume, pilih jumlah koneksi simultan, dan lain-lain yang juga ada pada prozilla...

penasaran bagaimana kehebatannya? silahkan buktikan..

cara instal prozgui:
jalankan perintah berikut pada terminal:

sudo add-apt-repository ppa:alza/project

sudo apt-get update

sudo apt-get install prozgui

BlueStacks:Emulator Android for Windows PC

Main android di Windows PC memang paling asyik. Apalagi dengan dukungan program-program android yang variatif. Mau coba? Download emulator android for winPC:
http://www.bluestacks.com/

jetAudio

JetAudio, Pemutar multimedia spektakuler yang mensupport banyak format file audio dan video. Lepas dari itu, JetAudio juga mensupport ripper, record, trimming, dan sebagainya. Penasaran? Kunjungi:
http://www.jetaudio.com/

Whatsapp Client for Windows PC

Solusi menjalankan whatsapp chat di windows PC tanpa emulator. Tersedia untuk MacOS, Android, iPhone, Linux, dan Windows PC.
Download wassapp sekarang juga di:
http://wassapp.en.malavida.com/

Membuat Flashdisk Bootable Win 7/8

Memiliki flash disk bootable sangat penting, terutama jika Anda adalah pengguna Netbook yang tidak mempunyai CD ROM internal. Menggunakan USB bootable untuk menginstal sistem operasi (OS) tidak hanya membuat instalasi lebih cepat, tetapi juga dapat menyimpan file instalasi yang sangat besar yang biasanya disimpan dalam DVD. Membuat atau menggunakan USB drive untuk menginstal sistem operasi Windows sangat mudah jika Anda mengikuti langkah-langkah yang disebutkan di bawah ini.
Masukkan flash disk dengan minimal space 4GB yang masih kosong karena akan dijadikan bootable flash disk.
Buka Command Prompt dengan cara klik [Start] dan ketik [CMD] dalam kotak search lalu tekan [Enter]. Alternativelain adalah melalui ; Start >All programs>Accessories> klik kanan pada Command Prompt dan pilih [run as administrator].
Di jendela Command Prompt ketik: DISKPART lalu klik [Enter],
Ketik : LIST DISK lalu klik [Enter].
SELECT DISK 1 lalu klik [Enter], (nomor 1 adalah sesuai nomor flash disk Anda )
CLEAN lalu klik [Enter],
CREATE PARTITION PRIMARY lalu klik [Enter],
SELECT PARTITION 1 lalu klik [Enter],
ACTIVE lalu klik [Enter],
FORMAT FS=FAT32 lalu klik [Enter], (mohon sabar karena proses format akan memakan waktu beberapa puluh menit baru Anda ketik perintah selanjutnya)
ASSIGN lalu klik [Enter],
EXIT lalu klik [Enter],
Masukkan DVD Windows Anda dalam drive optik dan copy isi DVD Windows ke USB.

Dengan selesainya langkah copy pada point 13 diatas maka proses pembuatan flash disk bootable selesai. Anda sekarang dapat menggunakan flash disk ini sebagai bootable USB pada setiap komputer yang dilengkapi dengan fitur boot from USB (sebagian besar motherboard saat ini mendukung fitur ini).

Catatan; panduan ini hanya pada Windows 7 dan Vista, tidak akan bekerja pada komputer windows XP jadi caranya lain lagi. Saya sarankan baca dengan seksama petunjuk diatas sebelum anda mulai membuatnya.

Hotspot Via Laptop/PC

Sharing internet menjadi hotspot lewat komputer/laptop? Gak mau repot? Kini, tersedia versi android dan windows PC
 Akses programnya di: http://www.mhotspot.com/downloadm.html

Mengatasi FlashDisk yang Read-Only di Linux

Flashdisk anda tiba-tiba read-only?
Mudah, booting linux (dalam hal ini saya menggunakan ubuntu). Buka terminal kemudian ketikkan perintah berikut ini:
df -h

kemudian cek apakah flashdisk dibaca (sda, sdb, atau sdc). Flashdisk saya terbaca sebagai sdc1. kemudian ketikkan:
sudo dosfsck -a -v /dev/sdc1

setelah selesai safety remove device. dan tancapkan flashdisk anda kemudian format.

Selamat, flashdisk anda sudah kembali normal..

(Jangan terlalu sering memformat flashdisk, karena mempercepat kerusakan pada flashdisk)

Kingsoft WPS Office for Linux Debian

Office menawan, Kingsoft office dengan tampilan ribbons ms office kini dapat dinikmati pengguna Linux. Download versi debiannya di: wdl.cache.ijinshan.com/wps/download/Linux/unstable/wps-office_8.1.0.3724~b1p2_i386.deb

Atau kunjungi tutorial penginstalannya di:
http://www.iheartubuntu.com/2013/03/kingsoft-office-suite.html

SoundHound Inc.

Pernah ingin mengetahui lagu yang sedaxng diputar di sebuah kafe, tapi tidak ada tempat bertanya? Jika ya, gunakanlah Soundhound, aplikasi yang dapat membantu memuaskan rasa penasaran terhadap sebuah lagu.

Soundhound menyediakan layanan pengenalan musik dengan hanya berbekal beberapa sentuhan. Ketika lagu diputar, nyalakan aplikasi ini, lalu tap ikon pencarian. Tunggu beberapa saat, kemudian informasi lagu tersebut akan muncul di layar, lengkap dengan judul, musisi, dan tautan ke iTunes (jika ingin membeli lagu itu). Soundhound juga menyediakan menu pencarian lirik, album, serta pencarian berdasarkan suara untuk nama musisi/judul lagu.

Menariknya, Soundhound tidak hanya mampu mengenali lagu dari musisi asli. Kalau Anda menyenandungkan sebuah lagu, aplikasi ini pun dapat mengenalinya. Namun, untuk memperoleh hasil atau keterangan akurat, lagu atau musik tersebut harus terdengar secara jelas. Terkadang perangkat harus didekatkan dengan sumber suara untuk mendapatkan hasil maksimal.

http://www.soundhound.com/

BlackBerry Messager

Kabar mengejutkan datang dari ajang BlackBerry Live 2013 yang tengah berlangsung di Orlando, Amerika, dimana layanan BlackBerry Messenger (BBM) akan muncul di sistem Android dan iOS (Apple).

“Kami menganggap prospek BlackBerry 10 sudah sangat kuat sehingga kami yakin bahwa BBM bisa menjadi solusi messaging yang independen. Inilah bukti komitmen kami dalam mengembangkan pengalaman BBM di platform lain secara utuh," jelas Thorsten Heins, CEO BlackBerry, dalam gelaran yang juga bisa ditayangkan di YouTube (www.youtube.com/blackberry).

Apa yang ditegaskan Heins agaknya menjadi gebrakan yang menggembirakan bagi pengguna platform Android dan iOS mengingat layanan ini sejak dulu dibuat terlalu privasi oleh pihak BlackBerry.

Memasuki semester kedua tahun ini BBM akan tersedia gratis untuk kedua sistem yang popularitasnya kini menurut IDC dan Gartner mencapai 91% hingga akhir Maret lalu, sementara itu BlackBerry hanya meraih pangsa pasar 5,2 persen di atas Microsoft (Windows Phone) yang menguntit di posisi ketiga sebesar 3%.

BBM nantinya akan mendukung sistem iOS versi 6 ke atas dan Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) ke atas. Awalnya layanan khas BB ini hanya akan mempunyai feature messaging dan group, namun ke depannya juga mendukung layanan voice, screen share, dan channel yang juga akan tersedia pada BBM di multiplatform tersebut.

Untuk sementara BBM belum menunjukkan dukungan untuk Windows Phone yang kini tengah diandalkan oleh produsen Nokia

Sumatra PDF: Pembuka ebook yang menakjubkan

Meskipun bernama Sumatra, program ini bukanlah buatan orang Indonesia. Dengan mengusung konsep kesederhanaan antarmuka, SumatraPDF berhasil menarik banyak peminat. Desainnya yang portabel dan ukuran total aplikasinya yang kecil menjadi nilai tambah tersendiri.

Selain untuk membuka berkas PDF, SumatraPDF dapat digunakan untuk membuka berkas e-book berformat ePub dan Mobi. Penggemar komik Amerika pun dapat memanfaatkan program ini karena koleksi berkas dengan ekstensi CBZ dan CBR sudah didukung. Format lainnya yang dapat dibuka adalah XPS, DjVu dan CHM (Microsoft Compiled HTML Help). Oleh karena itu, beberapa orang menganggap SumatraPDF lebih cocok disebut sebagai “e-book reader” daripada “PDF reader”.

SumatraPDF dapat diunduh gratis di http://blog.kowalczyk.info/software/sumatrapdf dan tersedia dalam 178 bahasa (termasuk bahasa Indonesia). Sayangnya, aplikasi ini hanya tersedia untuk Windows.

https://kjkpub.s3.amazonaws.com/sumatrapdf/rel/SumatraPDF-2.3.2-install.exe

Mengembalikan Grub Linux Mint yang Hilang Setelah Install Windows

Bagi temen2 yang pake linux, terutama linux mint atau ubuntu, bisa mengikuti langkah-langkah yang saya lakukan. Kebetulan saya menggunakan linux mint helena.
Mungkin langkah terbaik menginstal dua OS di satu komputer, atau terkenal dengan istilah dual boot, biasanya windows dan linux, adalah dengan menginstal windows terlebih dahulu baru kemudian menginstal linux. Karena boot loader linux akan mengenali windows sebagai other OS, sedangkan jika sebaliknya, muncullah satu kesombongan windows yaitu menimpa boot loader linux, dan tidak mau mengenalinya sebagai other OS.
Ya, dulu pertama mungkin instalnya seperti itu, di tengah jalan, misalnya windows nya bermasalah, maka biasanya kita akan menginstal ulang windows, nah ini akan menimpa boot loader linux kita.
Jangan khawatir, Meskipun instal ulang windows dan menimpa boot loader linux kita, kita tidak perlu menginstal ulang linux kita, cukup dengan menginstal ulang boot loader kita kembali.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Masukkan CD Live linux anda, disini saya menggunakan CD linux mint helena
2. Setelah muncul desktopnya, bukalah terminal (Alt + F2, ketikkan gnome-terminal)
3. Lihatlah di partisi mana anda menginstal linux anda
· sudo fdisk -l
4. Setelah anda mengetahui device mana yang terinstal, misalnya /dev/sda11, maka ketikkanlah perintah berikut ini di terminal
· sudo mount -t ext4 /dev/sda11 /mnt/
· sudo mount -t proc proc /mnt/proc/
· sudo mount -t sysfs sys /mnt/sys/
· sudo mount -o bind /dev/ /mnt/dev/
· sudo chroot /mnt /bin/bash
5. Instal grub ke MBR
· grub-install /dev/sda
6. Kembalikan grub ke dalam linux kita
· grub-install /dev/sda11
Selanjutnya Tinggal reboot, dan grub anda kembali seperti sedia kala.

Cara mengembalikan Master Boot Record (MBR) Windows 7/8 yang hilang

1 – Boot from repair disc > Choose Keyboard type > click Troubleshoot > click Advanced options > choose Automatic Repair
if that fails then use:
2 -Boot from Recovery disc or Install disc

-Boot from repair disc > Chose Keyboard type > click Troubleshoot > click Advanced options > choose Command Prompt

or

-Boot from Install disc > Click Next > click Repair your computer > click Troubleshoot > click Advanced options > choose Command Prompt

type > bootrec /fixmbr (writes mbr but does not overwrite partition table)
type > bootrec /fixboot (writes new boot sector to system partition)
type > bootrec /scanos (scans for other OS’s that you might want to add to bcd)
(personally I find the above unneeded and only use the last step)
type > bootrec /rebuildbcd (scans for other OS’s, unlike rebuildbcd it allows you to select the OS’s you want to add to bcd)
Reboot
For Windows 7 and Windows Vista
Boot from the repair disk > Choose keyboard and click Next > Use recovery tools… and click Next > Windows may find problems fix them and reboot, if it works great. If it didn’t work or it didn’t find problems continue on > choose Command Prompt

or
Boot from the Install disk > Choose keyboard and click Next > Use recovery tools… and click Next > choose Command Prompt
type > bootrec /fixmbr (writes mbr but does not overwrite partition table)
type > bootrec /fixboot (writes new boot sector to system partition)
type > bootrec /scanos (scans for other OS’s that you might want to add to bcd)
(personally I find the above unneeded and use the last step)
type > bootrec /rebuildbcd (scans for other OS’s, unlike rebuildbcd it allows you to select the OS’s you want to add to bcd)

Jika cara di atas gagal, gunakan cara berikut:

This option is basically going to give you a new MBR and bootloader. I’ve used this quite a bit. Most recently I used it after removing Windows 7 from a dual boot and moving the Windows 8 partition up (via True Image). Anyway boot as above and use these commands:
bootsect /nt60 c: /force /mbr
bcdboot c:\windows /s c:



What these commands do:

Writes a new mbr to c:
bootsect /nt60 c: /force /mbr
( command, /nt60 = use boot code that is compatible with BOOTMGR, / = force dismount, / = write mbr )
( bootsect does to touch mbr, it works on the selected drives…ahem….wait for it…bootsector)

Write a new bootloader to the C: drive
bcdboot c:\windows /s c:
( command, look in c:windows for files, copy files to c: (actually c:\windows\boot) )

Mac LaunchPad for Windows PC

Mac Launchpad adalah fitur yang sangat baik dari Sistem Operasi Mac. Beberapa cara bertindak mirip dengan Windows 8 start menu. Jika Anda tidak memiliki Mac tapi ingin launchpad, maka di sini adalah sesuatu yang menarik bagi Anda.

MrCOrrupted telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus dengan menciptakan WinLaunch, yang akan memberikan nuansa Mac Launchpad di Windows PC. Launchpad ini telah diambil dari Apple Mac OS X Lion terbaru. Jika Anda sudah memiliki launchpads yang lain, maka ini adalah salah satu yang akan membuatnya benar-benar berbeda dari launchpads lain, dan Anda pasti akan tetap menggunakannya sebagai default launchpad anda di Windows.

http://adfoc.us/629589577261

WindowsAndroid

Jika Anda ingin menjalankan sistem operasi Mobile populer Google pada PC Anda, maka Anda dapat melakukannya dengan bantuan dual booting atau virtualisasi

Metode baru telah dikembangkan oleh Socheteq, yang akan membantu Anda untuk dengan mudah menjalankan sistem operasi Android pada Windows PC Anda. Port dari pemandangan pegunungan OS mobile, pantas dijuluki Windows Android, yang berjalan secara native pada kernel Windows (di bawah Vista, 7 dan 8) dari pada Linux. It's free virtualisasi, jadi, kecepatan OS akan cepat dan akan bermain baik dengan keyboard dan mouse.

Menurut Socketeq's, Anda akan mendapatkan pengalaman penuh OS Android pada PC Anda, tapi harus secara terpisah flash Google apps untuk menggunakannya. Pertama adalah Android OS Ice Cream Sandwich, yang telah berhasil porting ke Windows kernel dan tersedia gratis untuk percobaan di download source.

http://adf.ly/IZ4gi

Mengaktifkan NET Framework pada Windows 8 Secara offline

secara default Windows 8 tidak terinstall NET framework, jadi ketika anda akan menjalankan aplikasi, sebuah kotak dialog akan meminta meminta Anda untuk terlebih dahulu menginstal secara online NET framework. Tunggu sebentar, Windows 8 sudah dilengkapi dengan kerangka paket NET, lalu mengapa untuk men-download secara online.

Cukup ikuti, langkah-langkah di bawah ini dan kami akan memberitahu bagaimana agar dapat dengan mudah menginstal NET secara offline, tanpa menggunakan internet.

1. Pertama-tama masukkan "Windows 8 Bootable Disc" ke drive DVD atau gunakan file ISO.
2. Sekarang pergi ke Start Menu dan cari cmd
3. Klik kanan pada hasil pencarian dan jalankan sebagai administrator
4. Copy paste kode dibawah ini ke cmd
5. Pastikan untuk mengganti "I" dengan huruf drive di mana Windows 8 terinstal

# dism.exe /online /enable-feature /featurename:NetFX3 /Source:I:sourcessxs /LimitAccess

6. Sekarang, tekan tombol enter dan selesai.

Jika Anda mendapat masalah, maka jangan lupa untuk berbagi dengan kami, dengan meninggalkan komentar Anda di bawah ini ....

1. Copy folder 'sxs' (windows 8 setup/sources/sxs) ke drive C:
2. Run Administrator CMD
3. Ketik 'dism.exe /online /enable-feature /featurename:NetFX3 /Source:c:\sxs /LimitAccess'

Jika Anda menggunakan Windows 8, maka itu adalah hanya beberapa di antara kita yang telah melihat animasi ubin Windows 8 mulai layar halus. Ketika Anda log in ke PC Anda, kemudian pertama kali Anda akan melihat animasi mulus ubin, tapi setelah itu, jika Anda akan beralih ke layar mulai dari aplikasi atau bahkan Desktop, maka animasi tidak akan ditampilkan.

Tapi apakah Anda tahu bahwa, ada alat sederhana yang akan memungkinkan Anda untuk dengan mudah mengaktifkan efek animasi mulus di layar mulai Windows 8. Alat yang kita bicarakan adalah "Start Screen Animations Tweaker" yang adalah perangkat lunak gratis untuk Windows 8 yang, Anda dapat mengaktifkan animasi rahasia tersembunyi di layar mulai. Anda hanya perlu untuk mengaktifkan dan menyesuaikan pilihan tertentu dan kemudian menerapkan perubahan.

http://adf.ly/FKEqE


Fitur Windows 8

Windows 8 memang hadir dengan tampilan dan versi layar untuk pertama kalinnya. Nah seperti apakah fitur-fitur dari sistem operasi komputer yang dinamakan dengan windows 8 ini:

Fitur pertama yang wajib kita ketahui adalah New Hotkey to access safe mode : seperti apakah penjelasannya pada versiversi windows sebelumnya ketika kita ingin booting safe mode kita harus menekan F8 akan tetapi pada pada windows 8 ini kita harus menekan Shift + F8 maka kita akan mendapatkan halaman safe mode.
Fitur rahasia selanjutanya di windows 8 adalah New Hot Corners in screen : penjelasannya adalah ketika kita mengarahkan kursor kearah bawah pojok / sudut kiri di layar maka anda akan mendapatkan thumbnail layar Start.
Fitur rahasia selanjutnya adalah Auto Save Screenshot apakah maksudnya fitur ini : Nah penjelasannya adalah dengan adanya fitur ini maka di windows 8 soerang user semakin dimanjakan dan tanpa ribet-ribet lagi sebagai contoh adalah ketika kita menekan kombinasi tombol keyboard Win + PrntScr maka secara otomatis akan tersimpan didalam folder.
Nah yang paling dan paling penting lagi adalah kali ini di windows 8 tidak ada lagi tombol start dan Startmenu akan tetapi telah diganti dengan Quick Access Menu (QAM) yang telah banyak menyediakan akses aplikasi dengan mudah. Untuk saat ini interface windows 8 Hidden Quick Access Menu.

Windows 9 Code Name Blue

Sebulan setelah Microsoft merilis Windows 8, beredar kabar bahwa tim Microsoft sedang menyiapkan sistem operasi baru yang diberi nama Windows Blue.

Kabar ini datang dari dua media teknologi tepercaya, yaitu ZDNet dan The Verge, yang mengutip seorang sumber tepercaya dari internal Microsoft.

ZDNet telah mewartakan kabar ini sejak Agustus 2012, yang menyebut bahwa kode untuk sistem operasi Windows selanjutnya adalah Blue. Sejauh ini Microsoft belum berencana memberi nama Windows 9, untuk sistem operasi berikutnya.

The Verge juga mengamini argumen ZDNet. Pada pertengahan 2013, Microsoft akan merilis sistem operasi baru dengan tampilan antarmuka yang baru, termasuk perubahan platform dan harga.

Ya, Microsoft ingin agar semua orang dapat memakai Windows Blue dengan membanderol harga yang relatif murah atau bahkan gratis guna meningkatkan jumlah pengguna.

Setelah Windows Blue dirilis ke pasar, dikabarkan akan ada pembaruan software development kit (SDK) Windows. Microsoft akan berhenti menerima aplikasi yang hanya dapat berjalan di Windows 8. Microsoft menginginkan aplikasi yang dibuat pengembang tak hanya bisa jalan di Windows 8, tetapi juga di Windows Blue.

Namun, bukan berarti aplikasi untuk Windows 8 akan terbuang begitu saja, aplikasi sebelumnya tetap bisa berjalan di Windows Blue.

Selain itu, Microsoft juga ingin memberi update sistem operasi Windows Blue setiap tahunnya. Siklus update tahunan ini membuat Windows Blue lebih kompetitif dengan sistem operasi buatan Apple dan Google.

Windows 9 Code Name Blue

Sebulan setelah Microsoft merilis Windows 8, beredar kabar bahwa tim Microsoft sedang menyiapkan sistem operasi baru yang diberi nama Windows Blue.

Kabar ini datang dari dua media teknologi tepercaya, yaitu ZDNet dan The Verge, yang mengutip seorang sumber tepercaya dari internal Microsoft.

ZDNet telah mewartakan kabar ini sejak Agustus 2012, yang menyebut bahwa kode untuk sistem operasi Windows selanjutnya adalah Blue. Sejauh ini Microsoft belum berencana memberi nama Windows 9, untuk sistem operasi berikutnya.

The Verge juga mengamini argumen ZDNet. Pada pertengahan 2013, Microsoft akan merilis sistem operasi baru dengan tampilan antarmuka yang baru, termasuk perubahan platform dan harga.

Ya, Microsoft ingin agar semua orang dapat memakai Windows Blue dengan membanderol harga yang relatif murah atau bahkan gratis guna meningkatkan jumlah pengguna.

Setelah Windows Blue dirilis ke pasar, dikabarkan akan ada pembaruan software development kit (SDK) Windows. Microsoft akan berhenti menerima aplikasi yang hanya dapat berjalan di Windows 8. Microsoft menginginkan aplikasi yang dibuat pengembang tak hanya bisa jalan di Windows 8, tetapi juga di Windows Blue.

Namun, bukan berarti aplikasi untuk Windows 8 akan terbuang begitu saja, aplikasi sebelumnya tetap bisa berjalan di Windows Blue.

Selain itu, Microsoft juga ingin memberi update sistem operasi Windows Blue setiap tahunnya. Siklus update tahunan ini membuat Windows Blue lebih kompetitif dengan sistem operasi buatan Apple dan Google.

Windows * Info

Adakah diantaranya anda yang menggunakan windows 8?
Segera aktifkan fitur tambahan windows 8 profesional dengan serial number XKY4K-2NRWR-8F6P2-448RF-CRYQH
28DYM-Q6MTQ-GJ7GN-QDDXK-4JMRQ

Senin, 03 Juni 2013

Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS)

The DASS is a set of three self-report scales designed to measure the negative emotional states of depression, anxiety and stress. The DASS was constructed not merely as another set of scales to measure conventionally defined emotional states, but to further the process of defining, understanding, and measuring the ubiquitous and clinically significant emotional states usually described as depression, anxiety and stress. The DASS should thus meet the requirements of both researchers and scientist-professional clinicians.

Each of the three DASS scales contains 14 items, divided into subscales of 2-5 items with similar content. The Depression scale assesses dysphoria, hopelessness, devaluation of life, self-deprecation, lack of interest/involvement, anhedonia, and inertia. The Anxiety scale assesses autonomic arousal, skeletal muscle effects, situational anxiety, and subjective experience of anxious affect. The Stress scale is sensitive to levels of chronic non-specific arousal. It assesses difficulty relaxing, nervous arousal, and being easily upset/agitated, irritable/over-reactive and impatient. Subjects are asked to use 4-point severity/frequency scales to rate the extent to which they have experienced each state over the past week. Scores for Depression, Anxiety and Stress are calculated by summing the scores for the relevant items.

As the scales of the DASS have been shown to have high internal consistency and to yield meaningful discriminations in a variety of settings, the scales should meet the needs of both researchers and clinicians who wish to measure current state or change in state over time (e.g., in the course of treatment) on the three dimensions of depression, anxiety and stress.

CHARACTERISTICS OF HIGH SCORES ON EACH DASS SCALE

A- Depression scale

● self-disparaging 
● dispirited, gloomy, blue 
● convinced that life has no meaning or value 
● pessimistic about the future 
● unable to experience enjoyment or satisfaction 
● unable to become interested or involved 
● slow, lacking in initiative 

B- Anxiety scale

● apprehensive, panicky 
● trembly, shaky 
● aware of dryness of the mouth, breathing difficulties, pounding of the heart, sweatiness of the palms 
● worried about performance and possible loss of control.

C- Stress scale

● over-aroused, tense 
● unable to relax 
● touchy, easily upset 
● irritable 
● easily startled 
● nervy, jumpy, fidgety 
● intolerant of interruption or delay 

The DASS in research

The DASS may be administered either in groups or individually for research purposes. The capacity to discriminate between the three related states of depression, anxiety and stress should be useful to researchers concerned with the nature, etiology and mechanisms of emotional disturbance.

As the essential development of the DASS was carried out with non-clinical samples, it is suitable for screening normal adolescents and adults. Given the necessary language proficiency, there seems no compelling case against use of the scales for comparative purposes with children as young as 12 years. It must be borne in mind, however, that the lower age limit of the development samples was 17 years.

Clinical use of the DASS

The principal value of the DASS in a clinical setting is to clarify the locus of emotional disturbance, as part of the broader task of clinical assessment. The essential function of the DASS is to assess the severity of the core symptoms of depression, anxiety and stress. It must be recognized that clinically depressed, anxious or stressed persons may well manifest additional symptoms that tend to be common to two or all three of the conditions, such as sleep, appetite, and sexual disturbances. These disturbances will be elicited by clinical examination, or by the use of general symptom check lists as required.

The DASS may be administered and scored by non-psychologists, but decisions based on particular score profiles should be made only by experienced clinicians who have carried out an appropriate clinical examination. It should be noted also that none of the DASS items refers to suicidal tendencies because items relating to such tendencies were found not to load on any scale. The experienced clinician will recognize the need to determine the risk of suicide in seriously disturbed persons.

The DASS and diagnosis

The DASS is based on a dimensional rather than a categorical conception of psychological disorder. The assumption on which the DASS development was based (and which was confirmed by the research data) is that the differences between the depression, the anxiety, and the stress experienced by normal subjects and the clinically disturbed, are essentially differences of degree. The DASS therefore has no direct implications for the allocation of patients to discrete diagnostic categories postulated in classificatory systems such as the DSM and ICD.

REFERENCES

PUBLICATIONS THAT FOCUS ON THE DASS ITSELF

Lovibond, S.H. & Lovibond, P.F. (1995). Manual for the Depression Anxiety Stress Scales. (2nd. Ed.) Sydney: Psychology Foundation.

Lovibond, P.F. & Lovibond, S.H. (1995). The structure of negative emotional states: Comparison of the Depression Anxiety Stress Scales (DASS) with the Beck Depression and Anxiety Inventories. Behaviour Research and Therapy, 33, 335-43.

Brown, T.A., Korotitsch, W., Chorpita, B.F. & Barlow, D.H. (1997). Psychometric properties of the Depression Anxiety Stress Scales (DASS) in clinical samples. Behaviour Research and Therapy, 35, 79-89.

Antony, M.M., Bieling, P.J., Cox, B.J., Enns, M.W. & Swinson, R.P. (1998). Psychometric properties of the 42-item and 21-item versions of the Depression Anxiety Stress Scales (DASS) in clinical groups and a community sample. Psychological Assessment, 10, 176-81.

Crawford, J.R. & Henry, J.D. (2003). The Depression Anxiety Stress Scales (DASS): Normative data and latent structure in a large non-clinical sample. British Journal of Clinical Psychology, 42, 111-31.

PUBLICATIONS THAT CITE THE DASS

Aluoja A, Shlik J, Vasar V, et al. Development and psychometric properties of the Emotional State Questionnaire, a self-report questionnaire for depression and anxiety NORD J PSYCHIAT 53 (6): 443-449 1999 

Andrew MJ, Baker RA, Kneebone AC, et al. Mood state as a predictor of neuropsychological deficits following cardiac surgery J PSYCHOSOM RES 48 (6): 537-546 JUN 2000 

Andrew MJ, Baker RA, Kneebone AC, et al. Neuropsychological dysfunction after minimally invasive direct coronary artery bypass grafting ANN THORAC SURG 66 (5): 1611-1617 NOV 1998 

Anstey KJ, Lord SR, Williams P Strength in the lower limbs, visual contrast sensitivity, and simple reaction time predict cognition in older women PSYCHOL AGING 12 (1): 137-144 MAR 1997 

Antony MM Assessment and treatment of social phobia CAN J PSYCHIAT 42 (8): 826-834 OCT 1997 

Antony MM, Bieling PJ, Cox BJ, et al. Psychometric properties of the 42-item and 21-item versions of the Depression Anxiety Stress Scales in clinical groups and a community sample PSYCHOL ASSESSMENT 10 (2): 176-181 JUN 1998 

Baker RA, Andrew MJ, Schrader G, et al. Preoperative depression and mortality in coronary artery bypass surgery: Preliminary findings AUST NZ J SURG 71 (3): 139-142 MAR 2001 

Barrett P, Shortt A, Healy L Do parent and child behaviours differentiate families whose children have obsessive-compulsive disorder from other clinic and non-clinic families? J CHILD PSYCHOL PSYC 43 (5): 597-607 JUL 2002 

Barrett P, Turner C, Rombouts S, et al. Reciprocal skills training in the treatment of externalising behaviour disorders in childhood: A preliminary investigation BEHAV CHANGE 17 (4): 221-234 2000 

Bieling PJ, Antony MM, Swinson RP The State-Trait Anxiety Inventory, Trait version: structure and content re-examined BEHAV RES THER 36 (7-8): 777-788 JUL-AUG 1998 

Bieling PJ, Rowa K, Antony MM, et al. Factor structure of the illness intrusiveness rating scale in patients diagnosed with anxiety disorders J PSYCHOPATHOL BEHAV 23 (4): 223-230 DEC 2001 

Bor W, Sanders MR, Markie-Dadds C The effects of the Triple P-Positive Parenting Program on preschool children with co-occurring disruptive behavior and attentional/hyperactive difficulties J ABNORM CHILD PSYCH 30 (6): 571-587 DEC 2002 

Brown, T.A., Barlow, D.H. & Liebowitz, M.R. (1994). The empirical basis of generalized anxiety disorder. AMER J PSYCHIAT, 151, 1272-1280.

Brown TA, Chorpita BF, Barlow DH Structural relationships among dimensions of the DSM-IV anxiety and mood disorders and dimensions of negative affect, positive affect, and autonomic arousal J ABNORM PSYCHOL 107 (2): 179-192 MAY 1998

Brown TA, Chorpita BF, Korotitsch W, et al. Psychometric properties of the Depression Anxiety Stress Scales (DASS) in clinical samples BEHAV RES THER 35 (1): 79-89 JAN 1997 

Burroughs JE, Rindfleisch A Materialism and well-being: A conflicting values perspective J CONSUM RES 29 (3): 348-370 DEC 2002 

Burt CDB, Strongman KT, Costanzo CL Memorial distortions and homesickness following relocation AUST J PSYCHOL 50 (2): 106-113 AUG 1998 

Carstairs JR, Shores EA The Macquarie University Neuropsychological Normative Study (MUNNS): Rationale and methodology AUST PSYCHOL 35 (1): 36-40 MAR 2000 

Chan CKY, Lovibond PF Expectancy bias in trait anxiety J ABNORM PSYCHOL 105 (4): 637-647 NOV 1996 

Cheng SK, Chong GH, Wong CW Chinese frost multidimensional perfectionism scale: A validation and prediction of self-esteem and psychological distress J CLIN PSYCHOL 55 (9): 1051-1061 SEP 1999 

Chorpita BF The tripartite model and dimensions of anxiety and depression: An examination of structure in a large school sample J ABNORM CHILD PSYCH 30 (2): 177-190 APR 2002 

Chorpita BF, Barlow DH The development of anxiety: The role of control in the early environment PSYCHOL BULL 124 (1): 3-21 JUL 1998 

Chorpita BF, Daleiden EL Tripartite dimensions of emotion in a child clinical sample: Measurement strategies and implications for clinical utility J CONSULT CLIN PSYCH 70 (5): 1150-1160 OCT 2002 

Chorpita BF, Daleiden EL, Moffitt C, et al. Assessment of tripartite factors of emotion in children and adolescents I: Structural validity and normative data of an affect and arousal scale J PSYCHOPATHOL BEHAV 22 (2): 141-160 JUN 2000

Clara IP, Cox BJ, Enns MW Confirmatory factor analysis of the Depression-Anxiety-Stress Scales in depressed and anxious patients J PSYCHOPATHOL BEHAV 23 (1): 61-67 MAR 2001 

Connell S, Sanders MR, MarkieDadds C Self-directed behavioral family intervention for parents of oppositional children in rural and remote areas BEHAV MODIF 21 (4): 379-408 OCT 1997 

Dadds MR, Holland DE, Laurens KR, et al. Early intervention and prevention of anxiety disorders in children: Results at 2-year follow-up J CONSULT CLIN PSYCH 67 (1): 145-150 FEB 1999 

Dammeyer MM, Nunez N Anxiety and depression among law students: Current knowledge and future directions LAW HUMAN BEHAV 23 (1): 55-73 FEB 1999 

Daza P, Novy DM, Stanley MA, et al. The Depression Anxiety Stress Scale-21: Spanish translation and validation with a Hispanic sample J PSYCHOPATHOL BEHAV 24 (3): 195-205 SEP 2002 

de Beurs, Edwin; Van Dyck, Richard; Marquenie, Loes A; Lange, Alfred; Blonk, Roland W. B. The DASS: A questionnaire for the measurement of depression, anxiety, and stress. [Dutch]. Gedragstherapie. Vol 34(1) Mar 2001, 35-53. Bohn Stafleu Van Loghum bv, Netherlands

Devilly GJ The psychological effects of a lifestyle management course on war veterans and their spouses J CLIN PSYCHOL 58 (9): 1119-1134 SEP 2002 

Devilly GJ, Borkovec TD Psychometric properties of the credibility/expectancy questionnaire J BEHAV THER EXP PSY 31 (2): 73-86 JUN 2000 

Dingle G Career versus motherhood? A case study describing a cognitive-existential approach to the dilemma BEHAV CHANGE 19 (1): 2-11 2002 

Eccleston L, Sorbello L The RUSH program - Real understanding of self-help: A suicide and self-harm prevention initiative within a prison setting AUST PSYCHOL 37 (3): 237-244 NOV 2002 

Einstein DA, Lovibond PF, Gaston JE Relationship between perfectionism and emotional symptoms in an adolescent sample AUST J PSYCHOL 52 (2): 89-93 AUG 2000

Fox TL, Barrett PM, Shortt AL Sibling relationships of anxious children: A preliminary investigation J CLIN CHILD ADOLESC 31 (3): 375-383 SEP 2002 

Grant AM, Franklin J, Langford P The self-reflection and insight scale: A new measure of private self-consciousness SOC BEHAV PERSONAL 30 (8): 821-835 2002 

Green HJ, Pakenham KI, Headley BC, et al. Altered cognitive function in men treated for prostate cancer with luteinizing hormone-releasing hormone analogues and cyproterone acetate: a randomized controlled trial BJU INT 90 (4): 427-432 SEP 2002 

Green HJ, Pakenham KI, Headley BC, et al. Coping and health-related quality of life in men with prostate cancer randomly assigned to hormonal medication or close monitoring PSYCHO-ONCOL 11 (5): 401-414 SEP-OCT 2002 

Gutierrez PM, Osman A, Barrios FX, et al. Development of the reasons for living inventory for young adults J CLIN PSYCHOL 58 (4): 339-357 APR 2002 

Harris LM, Robinson J, Menzies RG Evidence for fear of restriction and fear of suffocation as components of claustrophobia BEHAV RES THER 37 (2): 155-159 FEB 1999 

Harris LM, Robinson J, Menzies RG Predictors of panic symptoms during magnetic resonance imaging scans INT J BEHAV MED 8 (1): 80-87 2001 

Henry JD, Crawford JR, Bedford A, et al. The Personal Disturbance Scale (sAD): normative data and latent structure in a large non-clinical sample PERS INDIV DIFFER 33 (8): 1343-1360 DEC 2002 

Hooke GR, Page AC Predicting outcomes of group cognitive behavior therapy for patients with affective and neurotic disorders BEHAV MODIF 26 (5): 648-658 OCT 2002 

Hunt C The diagnosis and nature of generalized anxiety disorder CURR OPIN PSYCHIATR 13 (2): 157-161 MAR 2000 

Issakidis C, Andrews G Rationing of health care: Clinical decision making in an outpatient clinic for anxiety disorders J ANXIETY DISORD 17 (1): 59-74 2003

Keogh E, Chaloner N The moderating effect of anxiety sensitivity on caffeine-induced hypoalgesia in healthy women PSYCHOPHARMACOLOGY 164 (4): 429-431 DEC 2002 

Keogh E, Cochrane M Anxiety sensitivity, cognitive biases, and the experience of pain J PAIN 3 (4): 320-329 AUG 2002 

Keogh E, Dillon C, Georgiou G, et al. Selective attentional biases for physical threat in physical anxiety sensitivity J ANXIETY DISORD 15 (4): 299-315 JUL-AUG 2001 

Keogh E, Ellery D, Hunt C, et al. Selective attentional bias for pain-related stimuli amongst pain fearful individuals PAIN 91 (1-2): 91-100 MAR 2001 

Keogh E, Herdenfeldt M Gender, coping and the perception of pain PAIN 97 (3): 195-201 JUN 2002 

Keogh E, Mansoor L Investigating the effects of anxiety sensitivity and coping on the perception of cold pressor pain in healthy women EUR J PAIN-LONDON 5 (1): 11-22 2001 

Keogh E, Reidy J Exploring the factor structure of the Mood and Anxiety Symptom Questionnaire (MASQ) J PERS ASSESS 74 (1): 106-125 FEB 2000 

Laurent J, Ettelson R An examination of the tripartite model of anxiety and depression and its application to youth CLIN CHILD FAM PSYCH 4 (3): 209-230 SEP 2001 

Lovibond PF Long-term stability of depression, anxiety, and stress syndromes J ABNORM PSYCHOL 107 (3): 520-526 AUG 1998 

Lovibond, P.F. (submitted). Prediction of emotional disorder from a symptom measure: Vulnerability or continuity?

Lovibond, P.F. & Chan, K.Y.C. (1990). Threat appraisal and trait anxiety. In N. McNaughton & G. Andrews (Eds.). Anxiety (pp. 160-168). Dunedin, N.Z.: University of Otago Press.

Lovibond, P.F., Hanna, S.K., Siddle, D.A.T., & Bond, N.W. (1994). Electrodermal and subjective reactions to fear-relevant stimuli under threat of shock. AUST J PSYCHOL 52, 46, 73-80.

Lovibond, P.F. & Rapee, R.M. (1993). The representation of feared outcomes. BEHAV RES THER, 31, 595-608.

Lynd-Stevenson RM, Hearne CM Perfectionism and depressive affect: the pros and cons of being a perfectionist PERS INDIV DIFFER 26 (3): 549-562 MAR 1999 

Lyne K, Roger D A psychometric re-assessment of the COPE questionnaire PERS INDIV DIFFER 29 (2): 321-335 AUG 2000 

Matthews JM, Hudson AM Guidelines for evaluating parent training programs FAM RELAT 50 (1): 77-86 JAN 2001 

McCabe MP, Ricciardelli LA Sociocultural influences on body image and body changes among adolescent boys and girls J SOC PSYCHOL 143 (1): 5-26 FEB 2003 

McNamara P, Andresen J, Arrowood J, et al. Counterfactual cognitive operations in dreams DREAMING 12 (3): 121-133 SEP 2002

McNamara P, Andresen J, Clark J, et al. Impact of attachment styles on dream recall and dream content: a test of the attachment hypothesis of REM sleep J SLEEP RES 10 (2): 117-127 JUN 2001 

Murrell E, Steel Z, Gaston J, et al. Training the clinical psychologist: Profile of a university-based clinic AUST PSYCHOL 37 (2): 123-128 JUL 2002 

O'Connor BP The search for dimensional structure differences between normality and abnormality: A statistical review of published data on personality and psychopathology J PERS SOC PSYCHOL 83 (4): 962-982 OCT 2002 

Osman A, Downs WR, Barrios FX, et al. Factor structure and psychometric characteristics of the Beck Depression Inventory-II J PSYCHOPATHOL BEHAV 19 (4): 359-376 DEC 1997 

Page AC Assessment of panic disorder CURR OPIN PSYCHIATR 11 (2): 137-141 MAR 1998

Page AC Blood-injury-injection fears and fainting: Nature, assessment, and management BEHAV CHANGE 15 (3): 160-164 1998 

Page AC, Bennett KS, Carter O, et al. The blood-injection symptom scale (BISS): Assessing a structure of phobic symptoms elicited by blood and injections BEHAV RES THER 35 (5): 457-464 MAY 1997 

Parisod E, Murray RF, Cousins MJ Conversion disorder after implant of a spinal cord stimulator in a patient with a complex regional pain syndrome ANESTH ANALG 96 (1): 201-206 JAN 2003 

Piira T, Chow J, Suranyi MG The role of cognitive factors in the adjustment of home dialysis carers PSYCHOL HEALTH 17 (3): 313-322 JUN 2002 

Pillay AL, Edwards SD, Gambu SQ, et al. Depression among university students in South Africa PSYCHOL REP 91 (3): 725-728 Part 1 DEC 2002 

Pillay AL, Edwards SD, Sargent C, et al. Anxiety among university students in South Africa PSYCHOL REP 88 (3): 1182-1186 Part 2 JUN 2001 

Ralph A, Haines A, Harvey J, et al. Parenting issues and behaviour problems of young children in a community sample BEHAV CHANGE 16 (3): 143-154 1999 

Ricciardelli LA, McCabe MP Dietary restraint and negative affect as mediators of body dissatisfaction and bulimic behavior in adolescent girls and boys BEHAV RES THER 39 (11): 1317-1328 NOV 2001 

Ricciardelli LA, McCabe MP Self-esteem and negative affect as moderators of sociocultural influences on body dissatisfaction, strategies to decrease weight, and strategies to increase muscles among adolescent boys and girls SEX ROLES 44 (3-4): 189-207 FEB 2001 

Richardson S, McCabe MP Parental divorce during adolescence and adjustment in early adulthood ADOLESCENCE 36 (143): 467-489 FAL 2001 

Richmond RL, Kehoe L, Hailstone S, et al. Quantitative and qualitative evaluations of brief interventions to change excessive drinking, smoking and stress in the police force ADDICTION 94 (10): 1509-1521 OCT 1999 

Richmond RL, Wodak A, Kehoe L, et al. How healthy are the police? A survey of life-style factors ADDICTION 93 (11): 1729-1737 NOV 1998 

Sanders MR, Markie-Dadds C, Tully LA, et al. The Triple P-positive parenting program: A comparison of enhanced, standard, and self-directed behavioral family intervention for parents of children with early onset conduct problems J CONSULT CLIN PSYCH 68 (4): 624-640 AUG 2000 

Sanders MR, Montgomery DT, Brechman-Toussaint ML The mass media and the prevention of child behavior problems: The evaluation of a television series to promote positive outcomes for parents and their children J CHILD PSYCHOL PSYC 41 (7): 939-948 OCT 2000 

Santor DA, Ramsay JO Progress in the technology of measurement: Applications of item response models PSYCHOL ASSESSMENT 10 (4): 345-359 DEC 1998 

Shaw AD, Brooks JL, Dickerson JWT, et al. Dietary triggers in irritable bowel syndrome NUTR RES REV 11 (2): 279-309 DEC 1998 

Shepherd H, Ricciardelli LA Test of Stice's dual pathway model: Dietary restraint and negative affect as mediators of bulimic behavior BEHAV RES THER 36 (3): 345-352 MAR 1998 

Shortt AL, Barrett PM, Dadds MR, et al. The influence of family and experimental context on cognition in anxious children J ABNORM CHILD PSYCH 29 (6): 585-596 DEC 2001 

Smith L, Sinclair KE, Chapman ES Students' goals, self-efficacy, self-handicapping, and negative affective responses: An Australian senior school student study CONTEMP EDUC PSYCHOL 27 (3): 471-485 JUL 2002 

Spangenberg JJ, Theron JC Stress and coping in parents of children with Down Syndrome STUD PSYCHOL 43 (1): 41-48 2001 

Spangenberg JJ, Theron JC Stress and coping strategies in spouses of depressed patients J PSYCHOL 133 (3): 253-262 MAY 1999 

Stacey BG The Depression Scale of the Psychogeriatric Assessment Scales AUST J AGEING 17 (3): 132-134 AUG 1998

Sullivan K, Richer C Malingering on subjective complaint tasks - An exploration of the deterrent effects of warning ARCH CLIN NEUROPSYCH 17 (7): 691-708 OCT 2002 

Taleporos G, McCabe MP Development and validation of the Physical Disability Sexual and Body Esteem scale SEX DISABIL 20 (3): 159-176 FAL 2002 

Taleporos G, McCabe MP The impact of sexual esteem, body esteem, and sexual satisfaction on psychological well-being in people with physical disability SEX DISABIL 20 (3): 177-183 FAL 2002 

Tarlo SM, Poonai N, Binkley K, et al. Responses to panic induction procedures in subjects with multiple chemical sensitivity/idiopathic environmental intolerance: Understanding the relationship with panic disorder ENVIRON HEALTH PERSP 110: 669-671 Suppl. 4 AUG 2002 

Theodore H, Lloyd BF Age and gender role conflict: A cross-sectional study of Australian men SEX ROLES 42 (11-12): 1027-1042 JUN 2000 

Wagner R, Manicavasagar V, Silove D Challenges and early experiences in the development of an anxiety clinic in the public health sector GEN HOSP PSYCHIAT 24 (6): 406-411 NOV-DEC 2002 

Wetherell JL, Arean PA Psychometric evaluation of the beck anxiety inventory with older medical patients PSYCHOL ASSESSMENT 9 (2): 136-144 JUN 1997 

Whittington J, Huppert FA Creating invariant subscales of the GHQ-30 SOC SCI MED 46 (11): 1429-1440 JUN 1998 

Williams P, Lord SR Effects of group exercise on cognitive functioning and mood in older women AUST NZ J PUBL HEAL 21 (1): 45-52 FEB 1997 

Williams P, Lord SR Predictors of adherence to a structured exercise program for older women PSYCHOL AGING 10 (4): 617-624 DEC 1995

Wilson, P.H. (1982). Combined pharmacological and behavioural treatment of depression. BEHAV RES THER, 20, 173-184.

Zebb BJ, Moore MC Superstitiousness and perceived anxiety control as predictors of psychological distress J ANXIETY DISORD 17 (1): 115-130 2003 

Zinbarg RE, Brown TA, Barlow DH, et al. Anxiety sensitivity, panic, and depressed mood: A reanalysis teasing apart the contributions of the two levels in the hierarchical structure of the anxiety sensitivity index J ABNORM PSYCHOL 110 (3): 372-377 AUG 2001.

jadwal-sholat