Pengertian Konsep Diri
Konsep
diri merupakan persepsi terhadap diri individu sendiri, baik yang bersifat
fisik, sosial dan psikologis yang diperoleh melalui pengalaman dari interaksi
individu dengan orang lain (Brooks, dalam Rachmat, 1999).
Burns
(1993) mendefinisikan konsep diri sebagai konseptualisasi oleh individu
mengenai pribadinya sendiri. Pengertian itu memuat pemahaman bahwa terdapat dua
komponen konsep diri yaitu komponen kognitif dan afektif. Jadi, konsep diri
merupakan struktur kognisi atau perasaan terhadap diri sendiri yang
terorganisasi, yang terdiri dari persepsi individu terhadap identitas sosial
dan kualitas personal individu dan generalisasi terhadap dirinya sendiri
berdasarkan pengalaman individu (Michener dan Delamayer, 1999).
Sedangkan
pelatihan konsep diri memuat pengertian yaitu cara atau metode membentuk dan
meningkatkan struktur kognisi maupun perasaan terhadap diri sendiri yang
terorganisasi, yang terdiri dari persepsi individu terhadap identitas sosial
dan kualitas personal individu dan generalisasi terhadap dirinya sendiri
sehingga memungkinkan individu untuk memandang dirinya lebih positif.
Dimensi Konsep Diri
Marsh dan Shavelson (Craven, 2002)
mengembangkan model teori konsep diri dan mendapatkan dimensi-dimensi dari
konsep diri, antara lain :
a. Akademik
Dimensi akademik
ini terdiri atas komponen matematika, verbal, kemampuan umum, dan pemecahan
masalah.
b. Non
Akademik
Non akademik terdiri atas kemampuan fisik, penampilan fisik,
hubungan dengan sesama jenis, hubungan dengan orang tua, nilai-nilai
spriritual, kejujuran dan stabilitas emosi.
c. General/ Umum
Dimensi
ketiga atau yang terakhir ini terdiri atas diri secara umum atau general
self.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri
Burns
(1993) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri
sebagai berikut :
a.
Diri
fisik dan citra tubuh, yaitu evaluasi terhadap diri fisik sebagai suatu obyek
yang jelas-jelas berbeda. Kesadaran dan citra tubuh yang pada mulanya
dilengkapi melalui persepsi indrawi, adalah inti mendasar dimana acuan diri dan
identitas dibentuk.
b.
Bahasa,
yaitu kemampuan untuk mengkonseptualisasikan dan memverbalisasikan diri dan
orang-orang lainnya. Bahasa timbul untuk membantu proses diferensiasi yang
berlangsung lambat dari diri orang-orang lainnya begitu pula untuk memudahkan
pemahaman atas banyak umpan balik dari orang lain.
c.
Umpan
balik dari orang lain yang dihormati, umpan balik ini ditafsirkan dari
lingkungannya tentang bagaimana orang-orang lain yang dihormatinya memandang
pribadi tersebut dan tentang bagaimana pribadi tadi secara relatif ada
dibandingkan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat yang bermacam-macam.
d. Identifikasi
dengan model peranan seks yang stereotipenya sesuai.
e. Praktek-praktek
membesarkan anak atau pola asuh.
SESI I
PERKENALAN (PENINGKATAN KOHESIVITAS KELOMPOK)
Peserta pelatihan (mahasiswa baru) berasal dari
berbagai tempat dan belum saling mengenal secara intens. Lewat acara ini
diharapkan :
TUJUAN :
1. Peserta lebih saling mengenal
2. Peserta ikut serta secara aktif dalam
kelompok
WAKTU : 60 menit
TEMPAT :
Ruang yang cukup untuk
menampung semua peserta (10 mhs)
BAHAN :
- Kartu bergambar berukuran 7 x 10 cm (disobek menjadi 2)
- Alat tulis seperti bollpoint atau pensil
- Kotak/gelas untuk tempat kartu
KEGIATAN :
I. Pengantar
Pelatih menjelaskan pada
peserta bagaimana jalannya permainan, dan memberi instruksi cara bermain.
II. Langkah-langkah
- Pelatih memotong selembar kartu
bergambar menjadi dua, lalu dicampur aduk, untuk kemudian dibagikan kepada
peserta.
- Setelah masing-masing mendapat kartu, peserta diminta untuk
mencari pemilik potongan gambar untuk dicocokkan. Kemudian mereka
berkenalan dengan pasangannya dan meminta penjelasan lengkap tentang
dirinya (nama lengkap, alamat, hobi dan motto hidup).
- Selanjutnya peserta diminta duduk kembali dan
pasangannya diminta saling memperkenalkan pasangannya secara bergantian di
depan kelas.
- Selanjutnya peserta dipilih secara acak untuk
diminta menjelaskan peserta lain yang bukan pasangannya.
SESI II
SIAPA SAYA
Konsep diri adalah jawaban dari pertanyaan :
“Siapakah saya“. Jawaban dari pertanyaan tersebut selanjutnya akan mempengaruhi
cara berfikir dan perilaku seseorang.
Konsep diri seseorang berisi anggapan dan
keyakinan seseorang mengenai diri sendiri berdasarkan kemampuan dan apa yang
diyakininya ada pada dirinya, juga berdasarkan penilaian orang lain
terhadapnya.
Dengan latihan melihat siapa diri kita, peserta
akan dapat menyimpulkan bahwa dirinya adalah baik atau sebaliknya.
TUJUAN :
Agar para peserta mampu menyebutkan aspek positif (kelebihan) dan aspek negatif (kekurangan)
yang ada pada dirinya .
WAKTU : 45 menit
TEMPAT : Ruangan latihan
BAHAN
: Papan tulis atau
kertas, selotip, kartu ukuran kartu pos berwarna putih dan biru.
KEGIATAN :
Langkah-langkah
1. Menjelaskan langkah-langkah permainan.
2. Pelatih membagi 2 (dua) lembar kertas
kosong kepada setiap peserta yang terdiri dari dua - warna putih dan biru,
masing-masing satu lembar.
3. Pada lembar kertas putih masing-masing
perserta diminta menulis satu kebaikan yang menonjol pada diri peserta.
4. Pada lembar kertas biru masing-masing
perserta diminta menulis satu kekurangan yang menonjol pada diri peserta.
5. Peserta diminta menempelkan kertas putih
di papan yang telah tersedia.
6. Pelatih mengelompokkan kertas yang isinya
sama atau hampir sama pada kelebihan atau kekurangan menjadi satu kelompok
7. Peserta diminta untuk melihat dan
menganalisa hasil tulisan dari kebaikan dan kekurangan untuk mawas diri.
SESI III
MENERIMA KEADAAN DIRI SENDIRI DARI FEEDBACK ORANG LAIN
Apapun dan bagaimanapun keadaan diri kita,
yang diperlukan adalah keikhlasan untuk menerima keadaan tersebut yang disertai
usaha perbaikan terhadap bagian diri kita yang dirasa masih kurang.
TUJUAN : 1. Agar para peserta dapat mengerti kebaikan
(kelebihan) serta
keburukan (kekurangan) masing-masing dan dapat bercermin diri.
2. Agar para peserta dapat intropeksi diri
dan mampu melakukan usaha memperbaiki diri.
WAKTU : 120 menit.
TEMPAT : Ruang yang cukup (memadai).
BAHAN : Evaluasi individual.
LANGKAH - LANGKAH :
1.
Pelatih
menjelaskan cara-cara permainan
2.
Pelatih membagi
peserta dalam 2 kelompok.
3.
Setiap
anggota kelompok mengevaluasi peserta dikelompok lain
4.
Salah
satu peserta yang akan dievaluasi misal : A, dipersilahkan keluar dari ruang. Sementara itu sisanya mendiskusikan
kebaikan dan keburukannya selama pelatihan ini berlangsung.
5.
Setelah
berunding dan setiap diutarakan, A dipanggil masuk dan dievaluasi oleh salah
seorang pembicara (ingat patokan memberi feedback).
6.
Berikan kesempatan
pada A untuk mempertahankan diri
atau mengutarakan pendapatnya.
7.
Setelah
puas, ganti dengan B dan seterusnya hingga semua mendapat giliran.
8.
Pelatih
membagikan kertas putih kepada setiap peserta selama 15 menit.
9.
Setiap
peserta diminta untuk menuliskan konsep diri positif yang akan dilakukan oleh
masing-masing peserta sesudah mengikuti pelatihan ini selama 15 menit.
10.
Kertas
yang telah ditulisi tersebut ditempelkan dibawah kertas biru (konsep diri
negatif) yang pernah mereka buat pada saat pembahasan pokok bahasan Konsep Diri
selama 15 menit.
11.
Pelatih
menjelaskan dan menerangkan semua kegiatan yang telah dilakukan (termasuk teori Johari Window ) selama 70
menit.
SESI IV
SAYA ADALAH..........
Setiap orang mempunyai cita-cita dan keinginan
untuk bisa menjadi seperti apa dan memegang peran tertentu apa dalam perjalanan
kehidupannya. Misalnya, ketika meninggal seseorang berkeinginan untuk
mendapatkan penghormatan yang layak. Untuk mendapatkan penghormatan yang layak
tersebut, bagaimana caranya? Jawabannya bisa dicari dari sekarang dengan
menulis Saya Adalah ......
TUJUAN :
Agar para peserta mampu menyebutkan keinginan seperti apakah dirinya setelah
selesai melakukan pelatihan ini.
WAKTU : 45 menit
TEMPAT : Ruangan latihan
BAHAN
: Papan tulis atau
kertas, selotip, kartu ukuran kartu pos berwarna putih dan biru.
KEGIATAN :
Langkah-langkah
1.
Menjelaskan
langkah-langkah permainan.
2.
Pelatih
membagi 2 (dua) lembar kertas kosong kepada setiap peserta yang terdiri dari
dua warna, putih dan biru, masing-masing satu lembar.
3.
Pada
lembar kertas putih masing-masing peserta diminta menulis nilai-nilai kebaikan
yang diinginkan peserta ada pada dirinya.
4.
Pada
lembar kertas biru masing-masing perserta diminta menulis nilai-nilai yang
diinginkan perserta tidak ada pada dirinya lagi.
5.
Peserta
diminta menempelkan kertas putih di papan
yang telah tersedia.
6.
Peserta
diminta menempelkan kertas biru di papan
yang telah tersedia.
7.
Peserta
diminta untuk melihat dan menganalisa hasil tulisan dari keras putih dan kertas
biru untuk mulai mencangkan tekad untuk dapat mencapainya.
0 komentar:
Posting Komentar