Kamis, 12 Mei 2016

SEJARAH DITEMUKANNYA RUBELLA


Pada tahun 1814, George Maton, pertama kali menemukan suatu penyakit dengan gejala ringan yang ditandai dengan ruam, adenopati, dan demam. Henry Veale, pada tahun 1866, menamai penyakit dengan gejala tersebut, dengan nama “rubella”. Penyakit ini menarik perhatian dunia kesehatan sampai tahun 1942. Pada tahun itu Norman Gregg menemukan kejadian ibu hamil pada trimester pertamanya mengalami gejala penyakit rubella, melahirkan bayi dengan cacat bawaan. Dampak rubella pada embrio belum dapat diklarifikasi dan dibuktikan dengan penelitian. Tahun 1962, penelitian kultur jaringan dilakukan oleh dua kelompok peneliti secara independen : Parkman, Buescher, dan Artenstein; dan Neva dan Weller. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi virus rubella.
Banyak peneliti berkonsentrasi melakukan studi epidemiologi terhadap penyakit rubella atas dasar ditemukannya kejadian luar biasa (KLB) pada tahun 1964, yang mempengaruhi sekitar 1% dari kehamilan normal. Manifestasi sementara infeksi rubella pada janin prenatal dan neonatal, meliputi ; thrombocytopenic purpura, hepatitis, lesi tulang, dan meningoencephalitis yang menimbulkan gejala sisa seperti diabetes mellitus, katarak, penyakit jantung, keterbelakangan mental, dan tuli. Penelitian terhadap virus rubella menghasilkan suatu pemahaman mekanisme kerja virus dan keterkaitannya dengan sistem kekebalan tubuh. Virus ini dapat dikendalikan pada tahun 1969 dalam upaya mencegah terjadi penyebaran yang lebih luas.

0 komentar:

Posting Komentar

jadwal-sholat